Friday, April 28, 2006

Sudoku Widgets


Buat yang punya program Yahoo! Widgets di komputernya (atau Dashboard kalau di MacOS X dan SuperKaramba di Linux), sekarang ada widgets Sudoku buat para penggemar sudoku. Berikut adalah daftar widget sudoku yang tersedia:

Yahoo! Widgets

1.
Sudoku Solver


2.
Sudoku Pill


3. Sudoku


4.
Sudoku

5. Sudoku Helper

Dashboard

1. Sudoku Widget

2. Sudoku Fun
SuperKaramba

1. Su-per-doku

text sent by dion to the Sudoku @Indonesia

Tuesday, April 18, 2006

Sudoku Elektronik

TouchSudoku Excalibur

Ini sudoku ala PDA berlabel New York Times, berisi soal-soal Sudoku pilihan Will Shortz, editornya yang produktif menyusun buku-buku Sudoku.
Ditawarkan di nytstore.com, tapi baru akan available Mei depan. Fotonya diambil dari sana.
Disebutkan mempunyai 835 soal, ada fasilitas modifikasi : Anda bisa menginput soal, misalnya soal-soal dari buku atau koran.

Namun produk serupa sudah in stock di Brookstone.com.

Barangkali beda versi, LCDnya warna biru, ada 750 soal dengan tiga level, fasilitas hint dan undo, juga ada timer pengukur kecepatan Anda menyelesaikan soal.
Sumber energi: dua batere jenis AAA.
Ukuran 10x10x2,5 cm.
Harga $.20.

Diskusi yuk di Sudoku @ Indonesia...




Sunday, April 16, 2006

Tehnik Dasar

Istilah yang digunakan :

Sudoku terdiri dari 3x3 kotak, masing-masing terbagi lagi menjadi sembilan kotak lebih kecil. Sehingga sebuah soal sudoku memiliki bagian-bagian yang perlu diberi nama.
Untuk memudahkan, terutama untuk menghindari kerancuan penyebutan antara kotak besar dan kotak kecil, digunakan istilah-istilah di bawah ini :


SEL : Kotak terkecil yang seharusnya berisi angka.

BOKS : Kotak lebih besar yang mengandung sembilan sel, 3x3 sel.

DERET : lajur-lajur horisontal
KOLOM : lajur-lajur vertikal.


BLOK : kumpulan tiga boks, vertikal maupun horisontal.
Jadi sebuah soal Sudoku terdiri dari 81 sel, atau 9 boks, atau 9 deret, atau 9 kolom, atau 3 blok.

Teknik Dasar Penyelesaian

Prinsip dasar penyelesaian Sudoku sangat sederhana : melengkapi setiap boks dan lajur agar terisi angka 1 sampai 9. Karena masing-masing terdiri dari 9 sel, maka tidak mungkin ada angka ganda dalam setiap boks atau lajur. Setiap soal Sudoku mempunyai satu solusi.
Tidak perlu kepandaian menghitung untuk menyelesaikannya, hanya kemampuan membedakan sembilan macam simbol, agaknya [?]. Cobalah ajari adik, anak, atau cucu yang sedang belajar mengenali angka. Dengan soal yang lebih sederhana tentunya. Akan ada kejutan-kejutan menarik.

Contoh soal di atas disalin dari Die Welt Kompakt, Jerman, edisi 28 Maret 2006. Sebuah Sudoku yang agak beda. Angka-angka yang tercantum disusun secara simetris.
Mari kita coba untuk mengisinya.
Memulainya bisa dari mana saja, tergantung struktur soal. Untuk sudoku yang ini, sekilas bisa kita pastikan : mulai dari tengah.
Hanya ada satu sel kosong di sana, berarti hanya satu angka yang kurang. Semua angka dari1 sampai 9 sudah ada dalam boks ini, kecuali angka 8. Jelas sel ini harus diisi angka 8.

Langkah berikut, kita amati lajur-lajurnya. Kita pilih salah satu yang memiliki sel-kosong paling sedikit misalnya : deret ke-6 dari atas.
Di sana ada empat sel kosong. Kemungkinannya bisa diisi angka-angka 2, 3, 8 atau 9.
Untuk menentukan posisi masing-masing, kita terapkan proses pemindaian dan eliminasi.
Angka 2, misalnya, tidak bisa berada di sel pertama deret itu, karena merupakan bagian dari kolom pertama yang sudah mengandung angka 2. Coba simak gambar di atas.
Dengan memindai setiap kolom yang terkait dengan sel kosong lainnya, kita bisa pastikan posisi angka 2 ada di sel kesembilan.

Satu per satu, posisi angka 3, 8 dan 9 bisa ditentukan dengan teknik serupa.

Selanjutnya, sebagai contoh kasus yang agak beda, kita konsentrasi ke boks kiri bawah. Ada lima sel kosong. Menggunakan teknik serupa, dapat diketahui angka 6 hanya bisa di kolom ke dua (sebab satu deret dan dua kolomnya sudah “terpakai”).
Angka 9 pasti di kolom ketiga, selnya ditentukan dengan melihat deret-deretnya.
Akibatnya angka 3 hanya bisa di bawah posisi angka 9 (bisakah Anda lihat sebabnya?).
Tentu bisa dipahami jika dikatakan bahwa penyelesaian problem Sudoku bersandar pada logika dan sebab akibat.

Kini tersisa dua sel kosong, milik angka 4 dan 7. Masing-masing punya kemungkinan yang sama. Di Sudoku kita tidak bisa main tebak, karena begitu salah tebak maka seluruh proses yang telah dijalani akan menjadi sia-sia.
Terpaksa boks ini ditinggalkan dulu. Kita perlu mengingat kedua sel kosong ini hanya bisa diisi angka 4 atau 7. Mengingat dua sel ini mungkin tak masalah. Tapi bisa dipastikan akan banyak sel lain yang harus diingat.
Karenanya, kita perlu memberi tanda. Menandai sel-sel sekecil ini butuh teknik khusus. Bisa terjadi lebih banyak coretan daripada angka yang tepat.

Ada berbagai teknik memberi tanda.
Yang paling praktis : membagi sebuah sel sudoku menjadi 3x3 titik. Setiap titik mewakili angka 1 sampai 9, dimulai dari pojok kiri atas, diakhiri di pojok kanan bawah.
Guna menghindari keruwetan, sebaiknya hanya dilakukan setelah tercantum semua angka [setelah semua proses pemindaian lajur dilakukan],

Berbekal teknik dasar ini, Anda pasti bisa menyelesaikan soal-soal Sudoku. Berbagai teknik lain, akan Anda temukan sendiri saat memraktekkannya. Ada kepuasan tersendiri ketika menemukan teknik yang lebih cepat. Apalagi kalau bisa melampaui kecepatan rekan kita.

~~~~~~~~~
12 Maret yang lalu, di Italia, untuk pertama kalinya diumumkan Juara dunia Sudoku 2006, berhadiah US$ 50.000.
Seorang wanita Ceko usia 31, Yana Tulowa (Jana Tylova), secara mengejutkan berhasil mengungguli favorit dari AS, Thomas Snyder, 26, sarjana Harvard University. Bahkan Tetsuya Nishio, seorang puzzlemaster dari Jepang, kreator “Killer Sudoku, hanya kebagian posisi ke-4.
Kita punya banyak pengangguran yang pintar-pintar, punya banyak waktu untuk Sudoku. Coba renungkan sebentar. Ayolah kita ciptakan peluang.


Sampaikan kritik, saran, komentar dan pertanyaan apa pun mengenai Sudoku. Rekan-rekan di
Sudoku Indonesia Group akan berusaha membantu dengan senang hati.

Saturday, April 15, 2006

Sudoku Sumber Doku

Sudoku ternyata sumber doku bagi para penerbit.
Tengok di Inggris, hanya dalam setahun, lebih dari dua juta buku Sudoku terjual!

Jalan-jalan yuk ke
amazon.co.uk.
Dengan mengetik "sudoku" di kotak search bagian Books, respon yang diberikan ada 369 judul. Ada fasilitas sortir, sehingga kita bisa peroleh data berikut dengan cepat :

Termurah: A First Sudoku Book ( John Pazzelli, Diana Zourelias, Mei 2006?, 54h) seharga £2.27 (Rp. 35.000).
Termahal £13.19 (Rp.207.000) buku Su Doku Addict (N.G. Bamford, Des.2005, 512h).
Seandainya, pukul rata satu buku dihargai Rp. 50.000, maka perolehannya mencapai Rp. 100 milyar. Andaikan lagi, 300an judul tersebut sama larisnya, maka setiap judul mengumpulkan sekitar 300an juta Rupiah.
Silakan lanjutkan berandai-andai, siapa tahu Anda temukan ide bagus.
Tiga buku terlaris adalah : The Ultimate Book of Sudoku (Pete Sinden, Juli 2005, 240h) seharga £3.74 (Rp.59.000). Berikutnya The "Times" Killer Su Doku (Times Books, Okt 2005, 208h) £4.89 (Rp.77.000), lalu Killer and Samurai Sudoku (B.T. Batsford Ltd, Mar.2006, 176h) £3.74 (Rp.59.000).
Setelah diutak-atik, diperoleh data bahwa yang paling produktif membuat buku adalah sang provokator "sudoku craze" sendiri,Wayne Gould, dibarengi oleh Will Shortz, Editor New York Times. masing-masing dengan 32 judul.
Buku Indonesia?
Setelah mencari kesana kemari, akhirnya ditemukan di transmediapustaka.com satu judul : Sudoku - Permainan Mengasah Otak yang Bikin Penasaran (Team Transmedia 2006, 68h, Rp.12.000).
Sayang, media cetak di Indonesia tidak jeli melihat peluang ini. Padahal Wii Shortz melalui New York Times berhasil mengunduh $1 juta hanya dari pelanggan soal Sudoku versi emailnya.
Ayo dong, bikin rakyat agak gembira di tengah berbagai kesulitan ini...

Friday, April 14, 2006

Sudoku. Aku?

"So, do you Sudoku? It's the hot new...game." —New York Post, 6 April 2005
"It's Sudoku—a...crossword without words that has consumed the country." —AP, 24 Mei 2005
"For years local readers know it as "9x9" rather than sudoku". —The Nation, Thailand, 9 Nopember 2005
"It doesn't matter what else New Zealanders are doing, they're certainly doing Sudoku,"New Zealand Herald, 6 Maret 2006
"Sudoku is Here! America's Hottest Puzzle. Every week in LIFE" —www.life.com



Sudoku adalah permainan asah-otak, asah-logika, disajikan di koran-koran, buku dan internet. Tampilannya sederhana: bujursangkar terdiri dari tiga kali tiga kotak, masing-masing kotak terbagi lagi menjadi tiga kali tiga sel. Setiap sel diisi angka 1 sampai 9. Setiap soal Sudoku hanya mempunyai satu solusi, namun mempunyai variasi yang tak terhingga.

Nikoli, sebuah penerbit di Jepang, menyatakan Sudoku sebenarnya penyederhanaan kalimat bahasa Jepang "Suuji wa dokushin ni kagiru," yang berarti "terbatas hanya angka tunggal", sedangkan SU berarti angka dan DOKU berarti tunggal.

Nikoli pertama kali melihatnya di majalah Amerika, Dell Puzzle Magazines, sebutannya "Number Place." Puzzle Number Place ini hasil karya seorang arsitek, Howard Garns, di tahun 1979, terinspirasi oleh Latin Square
, sebuah konsep matematika temuan Leonard Eulers, warga Swiss, pada 1783.
Sejak 1984 Nikoli menerbitkan Sudoku. Tidak ada sambutan berarti. Dua tahun kemudian aturannya diubah lebih menantang: susunan angka harus memiliki pola-pola simetris. Dan Sudoku pun menjadi hit. Total sirkulasi lima majalah Sudoku di Jepang mencapai 600.000 setiap bulan.
1997, seorang warga Inggris, pensiunan hakim Hongkong, Wayne Gould , membeli buku-buku Sudoku di Tokyo. Disusunnya sebuah program untuk mengeluarkan soal-soal Sudoku secara instan. Berhasil diselesaikannya pada 2003,


20 tahun sejak istilah Sudoku lahir di Jepang, 25 tahun setelah permainan Number Place lahir di Amerika, Wayne Gould berhasil membujuk koran Inggris, The Times, untuk memuatnya seputar Nopember 2004. Tiga hari kemudian, The Daily Mail mengikuti jejak rekannya.

Sudoku mulai mewabah di Inggris.
The Telegraph mencoba menyajikan Sudoku produknya sendiri di awal tahun 2005, produsernya sampai kewalahan menerima 60.000 email karena sudoku yang disajikan ternyata mempunyai solusi lebih dari satu.

Lalu "sudoku craze" pun menjalar ke segala penjuru dunia. 222 tahun setelah Latin Square.
Wayne Gould, sendirian saja menyuplai ke 140 suratkabar dunia. Belum lagi master-master sudoku lain yang terus bermunculan. Koran-koran Ingris : Daily Mail, Telegraph, Times, Guardian, dan Independent, masing-masing menerbitkan kumpulan soal-soal sudoku dalam beberapa seri buku. Di Amerika Serikat buku-buku Sudoku masuk top ten best-seller. Di amazon.com, toko buku on-line terbesar, ada 314 judul buku Sudoku. Hanya di Inggris, dua juta buku sudoku terjual dalam kurun kurang setahun (Reuters, 22 Oktober 2005).

Internet pun semakin ramai. Situs-situs baru bermunculan, menyajikan soal sudoku maupun informasi lain, baik sejarah, cara-cara penyelesaian, bahkan software untuk komputer maupun handphone. Jika tahun lalu kita ketikkan "sudoku" di Yahoo atau Google, hasil pencarian yang diberikan hanya puluhan. Hari ini, 11 April 2006, Yahoo merespons hampir 36 juta, sedang Google memberi hasil pencarian lebih dari 93 juta.

Ini fenomena tersendiri. Bukan computer game dengan tampilan grafis memikat. Hanya sebuah puzzle sederhana. Dalam kurun satu tahun bisa merambah seluruh benua, disukai tua muda. Hampir semua koran nasional di setiap negara menyajikan Sudoku.
Ada yang menyebutnya sebagai Rubik's Cube abad 21, mengacu pada popularitas permainan asal Rusia pada 1980-an.

Daya tarik Sudoku adalah kesederhanaannya. Pemain hanya mengisi setiap sel dengan angka 1 sampai 9 tanpa tertulis dua kali dalam lajur-lajur dan kotak yang sama. Tidak ada penjumlahan atau hitungan apa pun.
Hanya bersandar pada logika dan sebab-akibat. Ada yang menghitung untuk sudoku ukuran 9x9, variasi dengan satu solusi berjumlah
6.670.903.752.021.072.936.960. Bagaimana melafalkannya? Andai solusinya disusun secara simetris, diperoleh 5.472.730.538 variasi.

Dari berbagai sumber diperoleh data penyebaran awal Sudoku khusus di Asia dimulai di Hindustan Times (India - Mei 2005), The Star (Malaysia - Juni 2005), Apple Daily (Hongkong - Agustus 2005), Sport Hankook (Korea Selatan - September 2005), New Paper (Singapura - Oktober 2005).

Di Indonesia?
Kompas 24 Oktober 2005 mengabarkan: Wayne Gould menebar wabah Sudoku, Intisari edisi Januari 2006, menulis Sudoku, Kotak Ajaib yang Mewabah namun Indonesia tak juga terjangkiti.
27 Pebruari 2006, di Sudoku Players' Forum, Punky —mengenal sudoku saat tinggal di Australia— mengeluh tidak menemukan satu pun media cetak Indonesia yang memuat Sudoku.
Dan muncul pertanyaan pengelola forum :
Why would they not want Sudoku?!

Jawabannya mungkin karena tidak ada yang menawarkan. Para pemain Sudoku Indonesia masih di bawah permukaan, mengandalkan internet dan mencetak sendiri lewat komputer untuk di perjalanan. Belum ada media cetak yang memberi soal-soal Sudoku. Belum terdengar ada lomba Sudoku.
Buku? Kalau tidak salah di Gramedia banyak buku impor.
[indra]

Ada yang punya informasi lain?

Gabung ya di Sudoku Indonesia Group

Salam Sudoku